
BOLASPORT.COM – Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, meraih kemenangan ganda ketujuhnya secara berturut-turut setelah finis pertama pada balapan MotoGP Hungaria 2025 di Sirkuit Balaton Park, Minggu (24/8/2025).
Pembalap Spanyol tersebut membuat kemenangan di Sirkuit Balaton Park untuk memperlebar keunggulannya di klasemen dengan 455 poin, unggul 175 poin atas adiknya, Alex Marquez (Gresini).
Kini juara dunia delapan kali itu mulai memikirkan untuk gelar juara dunia MotoGP yang terakhir kali dia raih pada 2019.
“Memenangkan 14 balapan bukan hal yang normal,” ujar Marquez dilansir BolaSpor.com dari GPOne.
Namun, dia masih belum berpikir untuk merayakan terlalu dini.
Sebaliknya, pikiran Marquez tertuju pada sang adik, rival utamanya di paruh pertama
musim dan kini lebih terpuruk daripada sebelumnya.
Hasil Alex Marquez mulai membebani pikiran Marc Marquez yang mungkin lebih menghargai kesempatan untuk menaklukkan gelar dengan gigih di akhir pertarungan hingga tikungan terakhir.
Marco Bezzecchi (Aprilia) sudah bisa memberikan perlawanan dan meskipun KTM dan
produsen lainnya tampaknya semakin dekat, saat ini satu-satunya yang dapat menantang
Marquez adalah dirinya sendiri.
“Sama seperti kemarin di sprint, hari ini setelah beberapa tikungan pertama saya langsung
nyaman di trek,” kata Marquez dilansir dari GPOne.
“itu membantu saya menjaga konsentrasi tetap tinggi dan hari ini semuanya berjalan dengan baik. Saya menyesuaikan gaya berkendara saya dengan baik di sirkuit ini.”
“Sejak Sabtu pagi kami membuat langkah maju dan dari sana kami terus membaik. Di tikungan
pertama itu saya melihat Marco memasukkan dirinya dari sisi dalam.”
“Tetapi, saya tidak yakin apakah dia mengendalikan segalanya. Jadi, saya sedikit melonggarkan rem dan kehilangan posisi, sementara di tikungan kedua kesalahan saya. “
“Saya pikir dia lebih cepat di tikungan, tetapi dia menutup garis dan saya tidak bisa menghindari kontak. Itu berbahaya, tetapi sejak saat itu saya mengendalikan balapan, suhu ban, dan menemukan kecepatan saya kembali.”
“Hari ini saya tahu bahwa ban lunak memiliki performa lima putaran lebih baik daripada ban medium, tetapi pagi ini saat pemanasan, saya menyadari bahwa dengan ban medium, saya bisa melaju seperti yang lain dengan ban lunak di lima putaran pertama.”
Sudah beberapa tahun sejak 2019, tahun ini semuanya berjalan dengan baik. Namun, Misano bukan tujuan Marquez untuk mengunci gelar.
“Jelas tujuan saya adalah mempertahankan kecepatan di level ini, saya merasa nyaman saat memacu dan saya kompetitif,” ucap Marquez.
“Tetapi, saya tahu akan ada sirkuit seperti Barcelona di mana saya tidak akan menjadi yang tercepat dan saya harus mengalah. Sejujurnya, kami membicarakannya kemarin
dengan para jurnalis Spanyol yang memacu dan mereka memberi saya angka-angkanya.”
“Saya berharap bisa mengakhirinya di Jepang karena jika saya meraihnya di Misano, itu berarti saudara saya mengalami akhir pekan yang buruk di Catalunya dan saya menginginkan yang terbaik untuknya.”
Semuanya tampak mudah jika dibandingkan sejak 2019. Marquez lalu membandingkannya dengan momen 10 tahun yang lalu.
“Tidak pernah mudah, rasanya seperti mimpi dan saya tidak ingin bangun,” kata Marquez bergurau.
“Menang 14 belas kali berunrun bukanlah hal yang normal, terutama pada MotoGP saat ini dengan susunan pembalap yang begitu ketat. “
“Memang benar saya merasa sangat nyaman, tetapi di Austria Bezzecchi sangat menekan, lalu Aldeguer datang, dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi di Barcelona.”
“Bagi saya, tetap penting untuk selalu kompetitif dan finis di tiga besar, lalu akhir pekan
akan tiba ketika seseorang akan lebih cepat dan kemudian saya harus menerimanya dan menyelesaikan balapan.”