BOLASPORT.COM – Arrigo Sacchi melontarkan pernyataan tegas bahwa klub-klub Liga Italia saat ini sangat belum layak bersaing untuk berebut gelar Liga Champions.
Mantan pelatih AC Milan dan Timnas Italia itu mengklaim, klub-klub Serie A tidak memiliki skuad yang sangat besar, pemain dengan kualitas teknis dan fisik, serta pengalaman dan manajemen sumber daya yang dibutuhkan untuk bersaing di kompetisi prestisius Eropa tersebut.
Berbicara kepada La Gazzetta dello Sport, pelatih yang meraih dua gelar Liga Champions tersebut berpendapat bahwa Inter Milan dan Napoli seharusnya berfokus terutama pada liga domestik karena upaya mengerahkan segalanya di Eropa dapat membahayakan perjuangan mereka di Serie A.
Dalam wawancara dengan media ternama Italia tersebut, Sacchi mengatakan, “Melihat lanskap Italia, saya rasa saya dapat menyarankan Napoli dan Inter Milan, yang merupakan dua klub paling siap bersaing di berbagai ajang, untuk fokus terutama pada Serie A.”
“Menurut saya, mereka belum siap untuk bersaing secara setara dengan tim-tim papan atas Eropa. Upaya untuk melakukan segala daya upaya di Liga Champions tersebut justru dapat membahayakan kampanye Serie A.”
Pria berusia 79 tahun tersebut melanjutkan, “Pertandingan internasional menguras otot dan pikiran para pemain, yang menyebabkan risiko cedera berantai dan penurunan performa yang tak terelakkan.”
“Untuk bermain di level tinggi tiga kali seminggu, Anda membutuhkan skuad yang sangat besar, dengan pemain-pemain dengan berkualitas teknik dan fisik yang setara, serta pengalaman dan manajemen sumber daya yang, sejujurnya, saya rasa belum dimiliki Napoli dan Inter Milan.”
Pengalaman Inter Milan
Menyoroti secara khusus Inter yang kembali mencapai final Liga Champions pada musim 2024-2025, Arrigo Sacchi berpendapat hal itu hanya keberuntungan saja.
Faktanya, Inter benar-benar tak berkutik dan didominasi Paris Saint-Germain (PSG), yang menang mudah 5-0.
Itu merupakan kedua kalinya dalam tiga tahun Simone Inzaghi memimpin Nerazzurri ke final kompetisi teratas Eropa tersebut, setelah timnya kalah 0-1 dari Manchester City pada Juni 2023.
Dari sudut pandang Sacchi, kemampuan Inter untuk mencapai final Liga Champions tidak mengubah apa pun.
“Orang mungkin keberatan dan berkata, ‘Tapi Inter mencapai final musim lalu dan jika mereka tidak menghadapi monster-monster seperti PSG, mungkin kita akan membahasnya secara berbeda sekarang’. Poin yang adil adalah, kenyataannya tim-tim Italia, semuanya tanpa terkecuali, belum selevel dengan pesaing asing mereka.”
Terakhir, saat ditanya apa yang bisa dilakukan klub-klub di Italia untuk memperkecil ketertinggalan dari rival-rival mereka di benua Eropa, Sacchi menjawab, “Ketika Anda tidak mampu membeli superstar yang membangkitkan imajinasi orang, satu-satunya pilihan Anda adalah mengandalkan permainan itu sendiri.”
“Seiring waktu, itulah yang membuat perbedaan nyata. Napoli dan Inter perlu menyalurkan energi mereka untuk menjadi semakin Eropa, karena mereka tahu mereka bisa mencapai level itu, selama mereka menolak untuk menyerah,” tandasnya.
Klub terakhir Italia yang menjuarai Liga Champions adalah Inter Milan pada musim 2009-2010 ketika mengalahkan Bayern Muenchen 2-0.
Jadi, sudah 15 tahun tidak ada klub Italia yang mampu bersaing untuk berebut gelar ketika sudah sampai di final Liga Champions.
Setelah itu, ada empat kali final yang diikuti klub Italia, tetapi semuanya gagal juara.
Dua pertama dari empat final musim itu dialami Juventus yaitu pada 2014-2015 saat ditekuk Barcelona 3-1 dan 2016-2017 ketika dihajar Real Madrid 4-1.
Sedangkan dua final terakhir dirasakan Inter Milan pada musim 2022-2023 dan 2024-2025, masing-masing dikalahkan Manchester City 1-0 dan PSG 5-0.
Untuk musim 2025-2026 ini, ada empat klub Italia yang akan berpartisipasi di Liga Champions, yaitu Napoli, Inter, Atalanta, dan Juventus.
IKHTISAR SACCHI
Karier Kepelatihan:
Pelatih AC Milan yang dua kali menjuarai Liga Champions saat bernama European Cup (1989, 1990) dan memimpin Timnas Italia ke final Piala Dunia 1994.
Filosofi Taktis:
Dikenal karena penekanannya pada lini pertahanan yang tinggi, pressing, dan pergerakan menyerang yang cair.