BOLASPORT.COM – jawara88 Direktur Teknik PSSI yang baru, Alexander Zwiers, bicara blakblakan soal perbedaan karakter sepak bola Indonesia dan perbedaan kekuatan dibandingkan negara-negara Asia Barat sepeti Yordania.
PSSI akhirnya secara resmi menunjuk Alexander Zwiers sebagai direktur teknik yang baru pada Senin (25/8/2025) setelah lama mencari-cari.
Pencarian PSSI itu berakhir kepada pria asal Belanda yang sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan Indonesia.
Alexander Zwiers mengaku memiliki kedekatan dengan Indonesia karena memiliki istri orang lokal dan pernah tinggal selama 4 tahun di Tanah Air.
Dia juga sudah tak asing lagi dengan sepak bola Asia khususnya untuk Yordania.
Pasalnya, Zwiers sebelumnya menjabat sebagai direktur teknik sekaligus instruktur berlisensi AFC Pro di Asosiasi Sepak Bola Yordania sejak 2019.
Selama masa tugasnya, Yordania lolos ke Piala Dunia 2026. Saat pertama kali Zwiers datang, peringkat FIFA negara tersebut masih di posisi ke-98.
Dengan peningkatan yang signifikan, Yordania saat ini stabil di posisi ke-64 dunia.
Sebelum menjabat di Yordania, Wierz juga menjadi direktur teknik akademi Al Wahda FC, Abu Dhabi, dan bertanggung jawab mengembangkan pemain muda dari U-8 hingga U-18 serta mengelola 4 pusat pelatihan usia dini pada 2015 hingga 2018.
Dia juga pernah menjabat sebagai manajer akademi U-6 sampai U-13 sekaligus asisten direktur teknik pada tahun 2014 hingga 2015.
Zwiers pun memiliki catatan pernah berkarier bersama Johan Cruyff Football, Chivas Guadalajara, pada 2012–2013.
Pengalaman yang dimilikinya ini membuat Wierz telah melihat perbedaan antara sepak bola Indonesia dan Yordania.
Saat ditanya soal perbedaan sepak bola Indonesia dan sekitar ASEAN dengan Yordania, dia pun berbicara blakblakan.
Wierz memandang bahwa ada perbedaan karakter dari Timnas Indonesia dibandingkan Yordania.
“Jika saya lihat ke Asia Barat, sepak bola di sana basisnya transisi cepat, main fisik, mental, emosi tinggi,” ujar Alexander Zwiers kepada awak media termasuk BolaSport.com.
Alexander Zwiers menunjukkan kekagumannya pada sepak bola Indonesia karena sangat berbeda dari tim-tim Timur Tengah.
Walaupun demikian, dia mengakui bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki ke depannya.
Wierz menilai bahwa sepak bola Indonesia memiliki potensi besar sehingga dia ingin membantu supaya lebih berkembang lagi.
“Sementara saat saya lihat Indonesia, sifatnya lebih ringan, kakinya enteng, lincah, koordinasi, stamina tinggi dibandingkan di Timur Tengah,” kata Alexander Zwiers.
“Tetapi ada area yang perlu diperbaiki yaitu bagaimana mereka harus bermain sebagai tim, bagaimana individu bisa membuat tim bersinar, dan sebaliknya koneksi antara hal-hal itu harus dibangun,” jelasnya.
“Kalau sudah berhasil, kita akan punya sepak bola yang bagus karena potensi Indonesia sangat besar.”
Wierz merasa kagum karena sepak bola Indonesia lebih taktikal dibandingkan dengan tim dari Asia Barat.
“Saya lihat Indonesia punya hati yang besar buat sepak bola, mereka sangat mencintai permainan ini,” tegas Zwiers.
“Indonesia intinya lebih teknikal, mereka lebih ringan di kaki, sementara di Asia Barat mereka lebih berat di kaki.”
Menurutnya, saat ini tantangan terbesar adalah koneksi.
Hal ini ingin diperbaiki ke depannya agar sepak bola Indonesia bisa naik level.
“Tantangan terbesar adalah membangun konektivitas agar kekuatan individu bisa bersinar sebagai tim,” tuturnya.


